Tips Menulis Email Yang Bisa Hasilkan Penjualan
Banyak orang tertipu.
Menganggap jika mempelajari email marketing itu nantinya bisa membuat mereka menulis seperti seorang profesional.
Artinya dengan tata bahasa yang benar…
Ejaan dan tanda baca yang tepat…
Ga boleh ada typo dalam emailnya.
Akibatnya?
Rutinitas ketik hapus — ketik — hapus sudah menjadi kebiasaan.
Bahkan proses edit ini membuat banyak waktu yang tersita.
Setelah email ditulis, mereka baca ulang…
Dilihat dari sudut pandang yang berbeda…
(Mirip seperti sedang mencoba baju di depan cermin saat akan mau pergi ke pesta)
Dan setelah berulang kali dibaca dan merasa sudah oke, barulah mereka akan klik send.
Yang mereka takutkan adalah jika email itu sudah masuk ke inbox subsriber dan mereka kecewa mendapati email anda tidak ada yang menarik, lalu…
UNSUBSCRIBE.
Bagaimana Email yang perfect itu?
Pertanyaannya adalah…
Apakah sempurna bagi anda itu identik dengan “sempurna” yang ada di kepala subscriber anda?
Misalnya anda suka warna hijau karena bagi anda hijau itu melambangkan pertumbuhan dan kesuburan (juga dalam rejeki)
Apakah bisa anda memaksakan pendapat anda itu kepada subscriber anda bahwa mereka pasti mendapatkan rejaki dengan banyak gunakan warna hijau dalam websitenya?
Belum tentu, bisa jadi mereka ada yang suka warna biru dan ga suka warna hijau.
Demikian juga dalam email yang anda tulis.
Bukan kesempurnaan yang perlu anda perhatikan, tapi bagaimana anda menjalin kedekatan dengan list subscriber anda.
Caranya?
Tulislah email dengan fun dan relax…
Anggap anda sedang duduk dengan seorang teman lama yang berkunjung ke rumah anda, di depan anda tersedia dua cangkir kopi dan sepiring kecil tempe goreng.
Apa yang anda obrolkan?
Apakah anda harus punya script dulu sebelum mulai supaya bisa ngobrol dengan teman anda?
Atau…
Anda ngobrol santai dari A-Z sambil nyeruput kopi dan sesekali tangan terjulur mencomot tempe goreng?
Bahkan saking santainya, 2 jam berlalu tanpa terasa, suasana terasa akrab dan nyaman.
Begitu juga saat anda mulai menulis email…
Keluarkan aja apa pikiran yang ada di kepala anda dan tuangkan dalam bentuk tulisan (email)
Teruskan menulis tanpa sibuk mikir titik koma dan typo.
Setelah selesai, barulah anda edit sedikit jika ada kesalahan, lalu klik send.
Gitu aja…
Simple bukan?
Tips menulis email yang perfect
Jika anda ingin email yang sempurna, anda bisa gunakan AI, dimana tidak ada typo, semuanya sempurna…
Tapi jika anda menggunakan AI sepenuhnya, ingatlah bahwa subscriber anda itu real person, mereka bisa merasakan bedanya tulisan yang dibuat oleh anda dan email versi AI.
Untuk apa mereka subscribe jika mereka hanya mendapatkan saran dari sebuah tools?
Sejak adanya AI…
Banyak orang yang mengaku dirinya sebagai email marketer, mereka tinggal memasukkan sebaris prompt ke dalam AI dan dalam beberapa detik email yang mereka inginkan sudah tersedia dan siap dicopas ke dalam autoresponder.
Tetapi jika anda sudah terbiasa membaca tulisan real person…
Anda akan merasakan bahwa ada sesuatu yang hilang, tulisan itu tidak bernyawa, ga ada emosinya.
Sedangkan untuk menghasilkan penjualan…
Emosi itu adalah salah satu faktor penentunya, karena orang terdorong untuk melakukan pembelian karena tersentuh emosinya.
Pilihan ada di tangan anda…
Apakah anda ingin menulis super sempurna (menggunakan AI) ataukah anda ingin menjalani proses menulis sehingga anda bisa mendatangkan penjualan dari ketidak sempurnaan email anda.
~CCL